Di Semarang, juga terdapat upacara adat yang menarik. Tradisi ini dilakukan hanya pada acara-acara tertentu. Misalnya, Dugderan. Dugderan hanya dilakukan saat menjelang bulan suci Ramadan di kota Semarang. Dugderan berasal dari kata dug yakni bedug yang ditabuh, dan der yang merupakan bunyi tembakan meriam. Dalam tradisi Dugderan, terdapat ikon yaitu "Warak Ngendog" sebagai wujud hewan berkaki empat (kambing) dan kepala mirip naga. Warak Ngendog memperlihatkan perpaduan budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa. Tujuan tradisi ini adalah penentuan awal puasa, karena adanya perbedaan pendapat penentuan awal puasa saat itu. Prosesi Dugderan adalah pasar malam dugderan, ritual pengumuman awal puasa, dan kirab budaya Warak Ngendog. Nah, rute kirab ini mulai dari Balai Kota Semarang, Masjid Agung Kota Semarang, dan Masjid Agung Jawa Tengah.
- Sumber : kompas.com
KELOMPOK 5 :
1. Barack Alexander Novianto 9B/03
2. Genoveva Naiara Paramitha 9B/12
3. Gisela Patricia Yenas 9B/13
4. Melania Mutiara Narendra 9B/24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar